Kamis, 29 Desember 2016

Usaha Online

Satu Dua Langkah Cara Mendapatkan Pembeli Dalam Usaha Online 




Mengkhayalkan  usaha online (contoh lapaklarismanis.com klik) itu menarik sekalian menyeramkan. Pada sisi lain kita melihat terdapat kurang-lebih 95 juta yang menggunakan internet di Indonesia, wow terdapat  pasar yang sangat  besar di sini.

Akan tetapi melihat dari  isi lain, seakan-akan cara mulainya susah karena berhubungan dengan teknologi, jadi yang merasa gaptek sebelum mulai sudah malas untuk memulainya.
Sedangkan kalau  seandainya kita mengetahui bahwa ada  langkah demi langkah yang kita  bisa ikuti bagaikan melipat origami pada saat TK dulu, pastilah  banyak pebisnis offline yang akan  ikut usaha online.
Inilah caranya.

Setelah kita membaca artikel ini, kita  akan mengetahui apa saja yang dapat anda laksanakan saat ini juga buat mulai usaha online.
Apalagi bagi kita yang baru pertama kali mengenal internet.
Satu kekeliruan besar (yang sering dilakukan)
Kenyataannya berbisnis secara online saat ini amat mudah, apalagi dengan adanya marketplace (online market).
Contohnya seperti Bukalaka, Shope id, OLX, Tokopedia, Lazada, Elevani, FJB Kaskus, dan masih banyak lagi.

Hanya 15 menit kita sudah dapat memulai usaha online serta mendapatkan pembeli, mudah bukan ?
Disamping di Market Place kita juga bisa usaha online  pada social media seperti Path,  Twiter, Instagram, Facebook dan BBM.
Apalagi beberapa usaha online betul-betul  hanya berdasarkan marketplace serta  social media untuk menjual produknya, dengan tidak  menciptakan website sendiri.

Memang sih bisa… 
Akan tetapi terdapat kelemahan dari usaha online yang tidak mempunyai website itu.

KESATU, situs-situs  berjualan tersebut  bukan milik kita sendiri. Umpamanya anda menumpang usaha di tempat orang lain.
Dampaknya sewaktu-waktu jualan kita bisa saja ditutup oleh pemiliknya
Selain dari itu, anda akan  terlihat tidak berbeda  dengan penjual lain yang sama sama tidak mempunyai website sendiri. Hal tersebut berakibat tidak profesional untuk jangka waktu yang  panjang, disebabkan  anda tidak pernah  akan dikenal.

KEDUA, susah berkembang.
Sering sekali saya melihat beberapa pelaku usaha online 100% mengandalkan social media untuk melakukan penjualan. Memang bisnisnya stabil,  tidak kehabisan konsumen akan tapi yach begitu-begitu saja tanpa adanya perkembangan yang signifikan.

Jalan keluarnya

Kita lakukan keduanya.

Dalam memperkenalkan  website sendiri memerlukan waktu, anda dapat  mengobtimalkan  marketplace serta  social media dalam  memperkenalkan website kita sendiri kepada mereka.
Jadi kita seharusnya tidak tergantung sepenuhnya pada market place ( Pasar online ),  website kita sendri juga harus dikembangkan  agar nantinya menjadi  andalah dalam melakukan usaha online terebut.

Tahap *0 – Tidak tahu akan jualan apa?
Biasanya ini adalah awal persoalan beberapa orang yang akan memulai usaha online
 (Seandainya anda sudah mengetahui produk yang dapat dijual, langsung lanjutkan ke Tahap pertama)
Jalan terbaik untuk yang agak sedikit repot ialah menciptakan produk sendiri. Karena produk digital tidaklah  sulit untuk dibuat asalkan sudah ada bayangan  apa potensi dari lingkungan dan diri kita yang dapat dijadikan produk.
bisa juga memlih dengan cara menjual jasa.
Cara lainnya, menjadi dropshipper ataupun reseller.
Dapat dipertegas, persoalan tersebut mesti anda selesaikan sendiri disebabkan kitalah yang paling mengetahui apa yang ingin di jual kedepannya.

Tahap *1 – Membuat dasar website penjualan
Sebagaimana yang telah disebutkan tadi, usaha online dengan menumpang di “tempat” orang lain saja belumlah cukup. Untuk  jangka waktu yang pendek kemungkinan bisa, akan tapi tidak dalam jangka waktu panjang.
Maka dari itu Anda wajib mempunyai website sendiri.
Perlu biaya untuk membeli domain serta hosting untuk usaha online kita.
Iya memang kita perlu biaya untuk itu, akan tetapi biaya ini tidak terlalu banyak kalau  dibandingkan dengan  penghasilan  yang akan kita dapatkan dari proses penjualan.
Bila  kita memulai dengan modal yang tidak besar, maka anda tidak usah terburu-buru  membuat website.  Caranya  terlebih dahulu jualah produk atau jasa anda, setelah itu dari hasil pendapatannya di pakai untuk membangun website.
Biayanya?
Harga hosting setiap bulannya sekitar Rp 25.000 – 35.000 serta biaya domain sekitar Rp 99.000,- setiap tahun (Rp 9.000,- setiap bulannya).
Dengan ilustrasi,  seandainya profit kita 10 ribu dari setiap produk, berarti  5-10 dalam  sebulan kita sudah “kembali modal”.
 Jualan langsung atau buat toko online ?
Membahas  usaha online, biasanya selalu terkait  dengan toko online (ecommerce), Sementara itu mungkin kita tidak membutuhkan toko online.
Sebagian besar usaha online biasanya cuma menjual 2-6 produk online. Seandainya kita seperti itu, tidak usah membangun toko online yang mempunyai fitur yang bermacam-macam.
Kalau kita membangun toko online malah justru ribet.
Waktu kita malah terbuang di penataan ini dan itu. Sementara itu seandainya varian produk cuma sedikit, malah website kita akan terlihat melompong.
Jalan keluarnya: buatlah  satu  halaman untuk satu  macam barang.
Oke anda membentuk satu lembaran penjualan masing-masing halaman  untuk tiap barang yang akan di jual. Di satu lembaran  ini berisi tajuk, foto atau video, tata cara pembelian dan penjelasan produk.
Akan tetapi kalau kita  mempunyai  puluhan barang, cara toko online atau ecommerce akan menjadi lebih gampang.

1a. Tidak memakai cara toko online
Sekali lagi, kalau kita hanya menjual 1sampai 5 macam produk atau jasa di usaha online yang kita bangun.
Lembaran halaman  kayak dibawah ini doang sudah cukup:


Meskipun anda tidak pernah membangun  website usaha online sebelumnya, menyusun lembaran halaman kayak di atas cuma memakan waktu kurang lebih 10 menit, bisa menggunakan wordpress, bloger, weebly dan lain sebagai (cari saja di google dengan mengetikan kata kunci itu, dan ikuti petunjuk selanjutnya, cukup mudah)

1b. Menggunakan sistem ecommerce
Sistem ecommerce cukup mudah dibandingkan metode di atas apabila kita punya puluhan barang, karena system ecommerce sudah terhubung dengan metode  keranjang belanja, inventory, pengiriman, pembayaran dan lain-lain.
Ada banyak pilihan toko online (ecommerce, diantara yang cukup populer:
bukalapak, tokopedia, shope id, olx, fjb kaskus, dan lain sebagainya

Tahap *2 – Membikin pondasi social media
Kita sebagai penjual, tentunya sudah merupakan keharusan untuk mengundang pembeli agar datang… karena itu anda akan masuk ke media  yang cukup banyak orangnya, di social media.
Tapi perlu ingat:
Social media ialah sarana marketing serta komunikasi dengan calon pembeli, BUKAN sebagai media jualan utama kita.
Dengan social media tersebut undang mereka ke website usaha online kita untuk dapat membeli.
Perlu diingat juga tak  semua produk atau jasa dapat  berhasil dipasarkan lewat social media. Kita harus melihar  kembali segemntasi pasar anda.
Ada beberapa social media yang pada  umumnya dipakai sebagai wadah pemasaran seperti contoh:
•    Path
•    Facebook
•    Instagram
•    BBM
•    Twitter
Cukup dua  saja sudah bagus
Malahan lebih sedikit akan lebih baik, karena kita bisa lebih fokus.
Kita harus memilih mana social media yang akan dipilih, segmentasi  pasar kita yang cocok dengan produk kita kearah mana, lalu kita memilih akan aktif di social media yang mana.

2a. Facebook
Kalau kita memilih facebook, pertama kali harus melakukan:
1.    Buat halaman untuk usaha online anda
2.    Pergunakan gambar dan cover yang menarik
3.    Melengkapi semua deskripsi usaha online.
4.    Tanam link website anda ke halaman Facebook.
Sosial Media  ini kelihatannya gampang, tapi sebetulnya  justru paling sukar.
Karena sebab  itu harus hati hati dalam melakukan kegiatan marketing produk kita di Facebook.
Facebook punya agoritma spam yang luar biasa teleiti, parahnya lagi kita tidak akan diinformasikan kalau akun kita  sudah dilabel  sebagai tukang spam.
Karena itu  banyak orang yang malahan  jadi buang-buang waktu di social media tersebut.
Percuma ada halaman Facebook mempunyai lebih dari 27ribu suka atau like:
Kalau kenyataan post tersebut , tidak terdapat  berkomentar, like atau share.
Mengapa bisa seperti itu ?
Kemungkian ada tiga  penyebabnya:
•    Beli SUKA / LIKE dari orang lain
•    Postingnya tidak menarik
•    Terlalu sering ngeposting (maksimalnya 2 kali sehari)
Jangan menyempatkan diri beli suka atau like !
…walaupun menggunakan Facebook Ads yang legal.

Seandainya  anda mempunyai cukup banyak follower, tapi tidak ada yang berinteraksi atas semua post kita maka lama kelamaan semua post yang kita bagikan  tidak akan pernah lagi bisa di lihat pada  News Feed public atau orang lain.
Kita upayakan setiap post anda memperoleh  banyak like, share, komentar.
Sebagai bahan refrensi artikel apa  yang bisa kita  posting:
•    Berita yang lagi ngetrend yang terkait dengan usaha online kita.
•    Gambar  yang menarik dengan hasil gambar cukup  baik
•    Kisah inspiratif serta kata bijak.
•    Gambar produk  yang menarik
Rumusnya harus 9 bandding 1, artinya sesudah  9 kali kita manaruh  post yang cukup menarik barulah anda bisa1 kali mempromosikan usaha online tersebut.
Gambar jualannya pun harus tetap bagus.

2b. Instagram
Mengapa instagram menjadi populer untuk usaha online:
Kalau kita lihat di Facebook engagement rate setiap post berkisar  0,05-1%, sementara pada Instagram bisa mencapai 4.21%.  Berarti foto kita akan memperoleh cuku banyak interaksi (seperti komentar atau like).
Karena itu banyak orang memakai Instagram untuk usaha online  dan menjual produk disana.

Apa yang harus dilakukan pertama kali dilakukan pada Instagram untuk menunjang usaha online kita.

1.    Buat akun (iOS/Android)
2.    melengkapi bio data dengan kontak yang dapat dihubungi
3.    Tanam website kita di profil (kalau tidak ada link market place kita)
Kiat kalau kita  tiap kali memposting foto atau gambar ke Instagram:
•    Foto harus berkualitas (kalau belum bisa memposting foto yang berkualitas, lebih baik tidak gunakan Instagram)
•    Pergunakan  5 sampai 10 #hashtag yang selaras dengan foto tersebut.
•    Pada saat kita  ngepost usahakan hanya  1 sampai 2 kali sehari (boleh lebih andaikata foto anda menarik)
•    Untuk foto produk disertakan juga harga, cara membeli, dan deskripsi
•    Tidak boleh memberi berkomentar spam pada foto teman lain yang tidak ada kaitannya dengan produk kita
Coba kita melihat contoh yang belum tepat  dulu:




Gambarnya tidak menarik untuk dipandang…ditambah lagi ada banyak pengulangan  foto. Follower kita jadinya tidak focus.
Selanjutnya kita melihat contoh lain yang menarik untuk usaha online.




Contoh tersebut ada kontak, slogan, dan link website pada profil. Foto yang ditampilkan  cukup menarik untuk dilihat disebabkan kualitasnya baik yang artinya sejalan dengan Usaha Online yang kita bangun.
Kita lihat info foto produk cukup menarik:
Foto diatas mencerminkan diskripsi disertai, harga, hashtag, dan cara membeli.
Dampaknya foto berkualitas, maka follower walaupun tidak berkeinginan untuk membeli tidak akan melakukan unfollow.

2c. Black Berry Messenger (BBM)
Meskipun banyak orang yang mengakui BBM dapat sebagai wadah berjualan, akan tetapi sebagian besar yang menggunakan aplikasi BBM mengalami kegagalan. gagal.
Besar  kemungkinan sedikit sekali  yang berhasil, untuk  jangka panjang.
Karena sebenarnya BBM memang bukan wadah untuk jualan… karena kita aktif di BBM untuk berkomunikasi bukanlah untuk mencari produk.
Karena  dari itu gunakanlah aplikasi ini hanya untuk komunikasi saja.
Ini yang harus anda lakukan di BBM untuk menompang Usaha Online:
1.    Buat akun
2.    Pakai foto, nama, serta personal message yang menggambarkan bisnis anda
3.    Menaruh PIN BBM pada social media dan website kita
4.    Hindari kirim broadcast message
5.    Hindari gonta-ganti foto dan  PM atau personal message
6.    Hindari invite kontak sembarangan
Karena dalam kenyataannya, tidak ada orang yang senang memperoleh pesan broadcast yang isinya jualan. Biarpun dari penjual yang telah mereka add sendiri.
Begitu pula untuk update foto serta PM atau  personal message.
Lama-kelamaan kontak kita kemungkinannya akan dihapus.
Jalan keluarnya bagaimana?
…belum ada solusi.

Kalau kita paksakan maka bisnis anda akan  dibenci banyak orang, tidak dianjurkan  gunakan BBM dalam melakukan penjualan kecuali sebagai komunikasi dalam beriteraksi mengenai produk kita, artinya dari media social lain biasanya PM menuju ke BBM untuk menanyakan produk kita lebih lanjut.
Jalan lainnya, coba gunakan LINE
Konten yang kita  posting tetap harus berkualitas, sama seperti cara yang baik kita melakukan di  Instagram dan Facebook.

Begitupun kalau kita menggunakan Whatsapp (WA), tidak boleh berjualan di sana, aplikasi itu hanyalah kita gunakan sebagai sarana komunikasi dari Website dan Sosial Media kita.


Demikian sharing satu dua langkah cara mendapatkan pembeli dalam usaha online semoga dapat bermanfaat, serta mohon untuk di share ketempat lain terimakasih





Tidak ada komentar:

Posting Komentar